26 August 2022

REPLY 1988 review (spoiler alert)

 

Drakor yang kabarnya memiliki rating tertinggi keempat sampai sekarang ini, terus terang membuat saya penasaran untuk nonton. Episode 1 tidak terlalu membuat saya tertarik untuk lanjut, terkesan boring, jadi saya tinggalkan. Setelah berminggu-minggu kemudian, karena tidak menemukan judul drakor lain untuk ditonton, akhirnya Reply 1988 ini saya tonton kembali. Saya menontonnya mulai dari episode 2 karena menurut saya episode 1 nya rada boring. Dan ternyata Reply 1988 mampu membuat saya tertarik untuk lanjut nonton maraton sampai tamat, 2 hari langsung beres, tentunya dengan speed 2x dong 😃

Drakor ini lucu menggemaskan, manis, menyentuh dalam porsi yang pas, dan mampu membuat penasaran sekaligus deg-degan dengan endingnya. Drakor ini juga membuat saya iri dengan kehidupan bertetangganya yang sangat harmonis meskipun masing-masing keluarga sangat berbeda dalam banyak hal. 

Di episode 1, para ibu ngerumpi di bale-bale depan rumah sambil metikin sayur dan menanti kepulangan anak-anaknya. Dari topik rumpiannya saya kira drakor ini ceritanya akan ada konflik para ibu yang saling tersinggung dan menyombong satu sama lain, khas rumpian para ibu jaman sekarang gitu... tapi ternyata sangat tidak benar. 

Justru mereka kompak sekali, padahal mereka berbeda status sosial (kaya banget dan miskin banget), gaya parentingnya juga beda, ada yang janda pula, pekerjaan suaminya pun berbeda, ah pokoknya banyak banget perbedaan di antara mereka. Tapi mereka bisa saling menerima dan saling mendukung. Betul-betul membuat saya kagum dan iri. 

Saat makan malam, mereka saling bertukar lauk dan menyuruh anaknya untuk mengantarkan ke rumah tetangga. Mereka saling terima dengan tangan terbuka tanpa berkomentar negatif baik di depan ataupun di belakang, padahal lauknya bedanya bagai bumi dan langit. Yang ngirim kare sapi bisa terima sepiring selada doang tanpa komentar, demikian juga sebaliknya. Coba kalau itu ibu-ibu jaman sekarang, pasti ada aja yang komentar miring di belakang. 

Jujur saya sangat terkesan dengan hubungan antar tetangga. Pergaulan para ibunya, para bapak dan para anaknya baik semuanya, harmonis. Kebetulan anak-anak mereka ada yang seumuran, 5 keluarga dengan 5 anak yang seumuran, 18 tahun. Ini foto dari 4 keluarga, yang keluarga kelima ortunya jarang ikut ngumpul karena mereka sibuk bekerja sampai anaknya kesepian. Melihat kegiatan mereka ngerumpi atau hangout sedikit membuat nostagia, jaman dimana tidak ada internet, yang ada radio, tempatnya berkirim cerita atau kirim-kiriman lagu. Jamannya video kaset trus nonton bareng film China yang lagi booming waktu itu. Jamannya televisi tabung, pada rame-rame nonton pertandingan olahraga atau berita. Jamannya komik dan permainan monopoli. Detail tahun 1980-1990 an di Reply 1988 ini bagus juga, jadi membuat kangen.

Disamping cerita tentang kehidupan bertetangga, kisah percintaan para anak juga menarik dan membuat penasaran. Kisah cinta segitiga, eh ada kisah cinta segi empat nya juga deng 😁 pusatnya pada Deok Sun, si cewe manis ini, dengan keempat teman main nya dari kecil yang cowo semua. Maklum lah jaman dulu best friend an dengan kaum cowok itu kan masih aneh banget ya, dan pasti dikira ada something trus dikompor-komporin kan. Karakter Deok Sun yang gampang banget dikomporin temen-temen ceweknya bikin saya geli sendiri 😂 Jaman dulu kan gitu ya, dikomporin sama sapa trus eh jadi beneran naksir trus ternyata kompornya salah, akhirnya patah hati deh wkwkwk... Nah si Deok Sun begitu tuh. Untungnya tidak sampai merusak persahatan mereka. 

kelima teman sepermainan di Reply 1988

Di Reply 1988 ini saya menemukan dua fakta yang unik. Keunikan pertama adalah semua pemain peran orang tua disini menggunakan nama asli mereka sendiri di drakor ini. 


Keunikan kedua adalah umur dari para  pemeran anak remajanya, dimana pemeran adiknya Deok Sun umurnya ternyata paling tua dibanding pemeran yang lain. Ada 8 orang anak (minus Jinjoo si anak kecil) dari 5 keluarga, adiknya Deok Sun yang paling muda, umur 17 tahun di cerita ini. Padahal kalau dilihat dari wajahnya itu yang paling boros di antara yang lain dan ternyata setelah saya googling memang betul aslinya dia yang paling tua umurnya 😀  




SPOILER ALERT!

Bagi saya, drakor ini adalah paket komplit. Kekeluargaan ada, persahabatan ada, komedi ada, harunya ada, kisah cinta juga ada.
Dan untuk urusan percintaan, hiks jujur saja ini adalah drakor nyesek karena saya adalah Tim Jung Hwan.
 
Saya sudah mendukung Jung Hwan sejak adegan dimana cowok-cowok sahabat Deok Sun sambil setengah mabok membahas kalau cewek satu-satunya di geng mereka itu belakangan ini jadi makin cantik.
Semua mengangguk setuju kecuali Jung Hwan yang bilang “Ah… Kalian sudah gila!”
Di situ saya udah curiga nih, jangan-jangan dia naksir Deok Sun. Dan ternyata bener, beberapa adegan Jung Hwan menunjukkan perhatian pada Deok Sun yang manis banget dan sebetulnya berbalas lho perasaan Jung Hwan ke Deok Sun. Tapi Jung Hwan masih maju mundur sampai rasanya pengen saya getok kepalanya pake palu. Gara-gara sikap Jung Hwan yang begini akhirnya kecolongan deh ama Choi Taek yang langsung to the point, dalam 3 langkah pendekatan mampu membuat Deok Sun jatuh hati. Maklumlah pemain Go internasional sih. 

Seandainya saya jadi Deok Sun, saya pilih Jung Hwan daripada Choi Taek sebagai pasangan hidup wkwkwk... Jung Hwan itu tipe penyayang perhatian lewat tindakan dan bisa diandalkan banget. Sedangkan Choi Taek mah nggak bisa apa-apa selain maen Go aja, ngurus dirinya sendiri aja nggak bisa apalagi ngurus orang lain. Tapi nyatanya Deok Sun ini kok ya care banget macam emaknya aja, semua keperluan Choi Taek dia yang ngurusin. Jelas emang Deok Sun itu beda banget sama saya wkwkwk...

Deok Sun dan kakaknya, Bora, jodohnya nggak jauh, sebelah rumah. Pekgo alias dipek tonggo. Anehnya suami Deok Sun dan Bora itu saudara tiri karena bapaknya Choi Taek dan ibunya Sun Woo menikah. Nah itu kok bisa keluarga Sung punya 2 menantu dari keluarga yang sama. Kalau di Indonesia mungkin tidak bisa kali ya? Makanya saya pikir bakalan dapat Jung Hwan daripada Choi Taek karena masalah keluarga ini.

 

Ini adegan Jung Hwan ternyesek, nyatain perasaannya pada Deok Sun di depan teman segenknya kecuali Choi Taek yang belum hadir, dan di akhir pengakuannnya ternyata dia bercanda dong hiks hiks... 😭😭 Chemistry nya dapat bengetttt. Jung Hwannnnn kenapa kamu seperti itu sih. Lebih memilih persahabatan daripada cinta.

Meskipun kabarnya nasib akhir Jung Hwan tidak setragis skenario awal (yang terpaksa dirombak ulang karena kuatir didemo sama penonton yang sudah kepalang jatuh hati pada Jung Hwan) tapi tetap saja, saya masih menyayangkan kenapa couple ini nggak jadian di drakor ini. 
 
Tapi kekecewaan saya sedikit terobati setelah tahu dari berita bahwa mereka jadi pasangan betulan lho di kehidupan nyata, mereka cinlok 😀 Hyeri dan Ryu Jun Yeol masih awet pacaran sampai sekarang, asikk... semoga jodoh ya.
 
 



 


No comments:

Post a Comment