16 September 2019

hukum taurat vs kasih karunia

Ketika membaca Alkitab, untuk bisa lebih mudah memahaminya, saya sering membaca versi terjemahan yang lain misalnya king james version, NIV, AMP, BIMK (bahasa indonesia masa kini), terjemahan sehari-hari, Versi Mudah Dibaca dan lain-lain.
Aplikasi Alkitab di ponsel saya ada beberapa versi terjemahan lain, dan mudah dalam penggunaannya. Membaca dan memahami Alkitab jadi lebih menyenangkan tentunya. Terkadang baca versi terjemahan baru belum begitu paham, tapi ketika baca terjemahan versi lain jadi lebih paham. Salah satunya Galatia 3 perikop nya berjudul hukum Taurat atau janji.


Terjemahan Baru tertulis seperti ini
(23) Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan.
(24) Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.
(25) Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.
(26) Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.
(27) Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.
(28) Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.
(29) Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.

Buat saya perikop ini very powerful, terutama ayat 27 (BIMK) dan ayat 29 (TB). Tapi yang jadi masalah adalah pada 'jikalau kamu adalah milik Kristus' seringkali salah dipahami. Banyak orang menilai milik Kristus ini dengan melihat perbuatan-perbuatan kita yang tentu saja belum suci kudus 100% setiap waktu. Contoh, masih suka marah-marah gak jelas, berarti bukan milik Kristus. Kalau masih ngomong jorok, kasar, emosian, berarti bukan milik Kristus. Padahal sudah dibaptis.

Menentukan seseorang milik Kristus atau belum, bukan dari perbuatannya, tapi dari apakah dia sudah percaya Kristus dan dibaptis atau belum. Karena seorang yang sudah dibaptis masih bisa berbuat dosa, karena daging itu lemah, karena kita ini masih manusia. Pendeta senior pun masih bisa berbuat dosa. Tidak ada manusia yang sempurna.

Trus...jadi kalo sudah dibaptis masih boleh berbuat dosa dong. Hei, kamu salah mengartikannya. Baca lagi ayatnya, (27) Kalian semuanya sudah dibaptis atas nama Kristus, jadi kalian sudah menerima pada diri kalian sifat-sifat Kristus sendiri.
Semakin kita mempercayai bahwa kita memiliki sifat-sifat Kristus, semakin kita bisa hidup kudus. Percaya aja apa kata Firman Tuhan.  
Kalau kita gagal, status kita masih tetap milik Kristus, tidak berubah. Cukup tinggalkan kegagalan kita, percayai lagi Firman Tuhan dan hidupilah sifat-sifat Kristus yang sudah ada dalam diri kita.

Jangan pernah meragukan status kita sebagai milik Kristus hanya karena kita berbuat dosa. Iblis pasti akan berusaha untuk membuat kamu meragukannya, dan dia bisa memakai orang-orang di sekitar kita juga lho. Jangan biarkan itu terjadi. 


Kebanyakan orang Kristen memahami hukum Taurat (Law) dan Grace secara salah dan akhirnya saling menghakimi satu sama lain. Grace sering diartikan sebagai license to sin, gaya hidup yang tanpa aturan, bebas dari hukum Taurat, karena semua dosa sudah diampuni oleh Yesus (dosa masa lalu, masa kini dan masa depan). Sedangkan Law sering diartikan sebagai gaya hidup yang membosankan, harus pikul salib terus tiap hari, menyangkal diri, tersiksa, tidak bebas. 
 
Menurut saya semua pengertian itu salah.

Ayat di atas berkata bahwa hukum Taurat (Law) itu menjaga ketat kita SEBELUM Kristus (Grace) datang. Ketika Kristus datang dan kita PERCAYA padaNya, kita menjalani kehidupan iman yang dewasa dimana tidak diperlukan lagi penjaga yaitu hukum taurat. Contoh gampangnya, ketika masih dijaga hukum Taurat kita diajarin untuk tidak mencuri, dan ketika kita percaya Kristus yang adalah grace maka kita jadi manusia baru yang penuh dengan karakter Kristus sehingga kita jadi ingin memberi ke orang lain, peduli akan orang lain, sama seperti Yesus di kitab Injil. Nah kalau sudah inginnya memberi ke orang lain apakah masih perlu dijaga oleh aturan hukum Taurat yang berkata jangan mencuri? Nggak perlu kan? 
 
Mereka tidak mengerti bahwa Kristus sudah memenuhi semua peraturan hukum Taurat bagi kita. Jadi, setiap orang yang percaya penuh kepada Yesus sudah dibenarkan di hadapan Allah tanpa perlu lagi bergantung pada peraturan-peraturan itu. (Roma 10:4 terjemahan TSIE)

Kehidupan iman yang dewasa itu artinya kita bisa membedakan mana yang baik dan benar. Tentunya akan memilih jalan Kristus adalah jalan yang paling benar untuk hidup kita, dan kita tidak mau keluar dari jalan yang benar itu. Tanpa perlu dipaksa untuk berjalan di jalan yang benar. Dan kasih karunia Kristus itu sangat menolong sekali karena ketika kita bertobat, roh kita diubahkan menjadi manusia baru (ciptaan baru, baca 2 Korintus 5:17) yang penuh dengan sifat-sifat Kristus, meskipun mungkin nggak dapat kita rasakan setiap waktu, karena roh itu berbeda dengan tubuh dan jiwa (pikiran-perasaan-kehendak). Dibutuhkan IMAN untuk menerima dengan utuh apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan. Allah itu Roh, jadi perubahan dalam kita tentunya adalah perubahan roh. Sedangkan jiwa dan tubuh harus mengikuti roh kita yang baru, itulah sebabnya penting banget untuk memperbarui jiwa kita.

Jangan meniru tingkah laku dan kebiasaan dunia ini, melainkan jadilah orang dengan kepribadian yang sama sekali baru dalam segala perbuatan dan pikiran, niscaya Saudara akan mengerti dari pengalaman sendiri bahwa jalan-jalan Allah itu sempurna dan sungguh-sungguh memuaskan Saudara (Roma 12:2 terjemahan FAYH)

Hukum Taurat ada di Perjanjian Lama, Kasih karunia di Perjanjian Baru. Di PL, manusia menerima apa yang pantas dia dapatkan berdasarkan perbuatannya. Berdasarkan ketaatannya kepada hukum Taurat, menerima berkat kalau taat dan menerima kutuk kalau tidak taat. Sedangkan di PB, kita yang percaya Yesus menerima apa yang diterima oleh Yesus (yaitu semua janji Allah) bukan berdasarkan perbuatan kita tapi berdasarkan perbuatan Yesus (which is perfect, sempurna, selalu benar dan taat di hadapan Allah). 

Benar sekali, Firman itu sangat layak untuk dipercaya, dan melalui Dia (Kristus) kita terus-menerus menerima bukti kebaikan hati Allah kepada kita. (Yohanes 1:16 terjemahan TSIE)

Kepada umat-Nya itu Allah mau menyatakan betapa baiknya dan agungnya rahasia-Nya itu untuk seluruh umat manusia. Rahasia itu ialah: Kristus ada dalam dirimu, yang berarti kalian akan turut menikmati kebesaran Allah. (Kolose 1:27 terjemahan BIMK)

baca juga Galatia 3:16, 29 dan Efesus 1

it's really good news right? AMAZING GRACE kan? 

God bless!

 

 

No comments:

Post a Comment