02 August 2019

Seminar Parenting - reaching Gen Z

Seminar yang sangat memberkati saya. Mereka berdua, bapak dan anak, menceritakan bagaimana masa lalu mereka yang tidak akur. Masing-masing memberikan tips sebagai orang tua dan anak, benar-benar jadi masukan yang bagus buat saya sih.

Satu cerita ilustrasi dari Moze membekas sekali dalam ingatan saya. Sebuah cerita tentang medan perang pada masa PD I dimana seorang tentara yang berjuang bertahan hidup di tengah-tengah suasana perang yang mencekam. Tentara itu adalah sebuah penggambaran bagaimana anak remaja masa kini di tengah-tengah informasi teknologi yang luar biasa. Internet, games, gadget dan lain sebagainya, bisa menjadi medan peperangan yang menakutkan bagi remaja. Jangan biarkan mereka sendiri. Dan penggambaran itu nancep di pikiran saya. 

Remaja dan gadget belum bisa dilepas berduaan. Mereka harus dibatasi. Dan orang tua harus siap dengan konsekuensinya. Karena anak remaja butuh banyak aktifitas sebagai pengganti gadget. Kalau nggak bisa menyediakan aktifitas lain misalnya les, berarti orang tua harus mau meluangkan waktu bermain dengan anak. Mungkin perlu untuk melakukan tes bakat dan minat anak supaya bisa lebih terarah dalam pemilihan aktifitasnya.

Anak remaja jangan dibiarkan sendirian. Mereka perlu dicarikan komunitas yang baik dan membangun karena kalau nggak mereka bisa terjerumus dalam komunitas yang merusak anak kita. 

Beberapa poin yang sempat teringat
1. be friends not police 

2. baca Alkitab bareng, jangan cuman nyuruh anak untuk baca Alkitab, tapi baca bareng dan diskusi. Belajar dan bangun iman bersama-sama. Ada link youtube yang bagus untuk bible study yang bisa ditonton bersama 
dan ada versi bahasa indonesianya yaitu ini proyek Alkitab
saya baru nonton satu video bareng ama Ola yaitu Kejadian dan responnya bagus sih.

3. jangan baperan
haha... its so trueeeee, saya emak baperan, ratu drama. Terlalu sering menyesal dan susah berubah. Padahal biasa ajalah, nggak usah baperan. Biasanya kalo baperan ujung-ujungnya berantem ama anak-anak

4. Anak itu titipan bukan investasi
tanggung jawab kita adalah kepada anak, bukan pada orang tua. Lakukan segala sesuatu untuk anak, kalau ada berkat lebih baru untuk orang tua. Jangan sampai terbalik. Dan suatu hari nanti ketika kita menjadi grandparents, jangan ambil hak atau jatah cucu kita. Harus bisa mandiri. 
Saya suka banget ini makanya harus berpikir jangka panjang juga nih, menyiapkan rencana pensiun mulai dari sekarang supaya tidak mengambil hak cucu nantinya

5. fokuslah pada potensi, bukan pada kekurangan
seringnya jadi orang tua tukang koreksi, gatel banget pengen ngebenerin anak. Kalau buat saya kadang ada rasa takut dengan society sih, dan seringnya itu yang jadi condemnation trus akhirnya malah berantem ama anak. Benang kusut banget. Fokus pada potensi!

6. masalah anak adalah masalah bersama, dihadapi bersama, jangan membiarkan anak menghadapinya sendiri
Ini maksudnya jangan jadi hakim tapi jadi teman yang mendampingi dalam memperbaiki diri. Kalau punya masalah time management, bantuin bikin jadwal misalnya

7. batasi jam online
ilustrasi perang tadi itu membuat saya tidak akan membiarkan anak 'diserang' dalam keadaan alone. 

8. banyakkin aktifitas biar gak bengong
mose menceritakan pengalamannya, masa rentan dia adalah kalau dia ngganggur, bosan dan lapar. Karena dia peka dan udah sadar, dia bisa tahu untuk mencari kegiatan yang bermanfaat atau berkumpul dengan komunitas yang benar.

Nah itu beberapa poin yang masih saya ingat. 
God will help me

No comments:

Post a Comment